Puisi

Temaram Senja

Ada bias gelisa meski tak terungkap Kau semai di awal senjamu Kadang menumbuh kilatan y…

Kita Para Penyulam

Merah Putih…, Merah Putihku. Ada yang demi kekuasaan telah mengotori kegagahan dan kesu…

Janjane karepe opo?

Jamane wes akhir wonge podo edan, kontal-kantul ra katokan Kadung tresno, opo wae dib…

Kita Di Kedinding

Biduk yang menyatukan kita hari ini Adalah biduk yang sama yang menyatukan kita saat …

Usaha ini Nyata

Bukan hayalan Namun rindu yang nyata Dalam obrolan cinta Di kedai kopi Kami membincangk…

Kasihan Mereka

Barusan terdengar gemercik hujan…. kemudian sepi… hening… satwa alam bersenandung gembi…

Menjadi Hamba

Pernah berfikir menjadi mentari pagi, menyejukkan Tentu tiada yang komplin. Yach... Ter…

TeguranMu

Orang bilang adalah candaan Bagiku itu teguran Yang sering lalai bahkan sengaja Harusny…

Tegarlah Negeriku

Mendung hitam di angkasamu Belum juga memudar, Meski sepoi anginmu selalu menerpanya …

Cinta Dalam Karantina

Puisi Gubahan Cinta Dalam Karantina Saat engkau melihat langit Engkau menganggap sepert…

Kang Santri

Sarung usangnya luwes terlihat Kopiyah lusuhnya multiguna Untuk bantal……

Sang Pewaris Sejati

Utama-utamanya hamba-hamba Allah setelah para Nabi, Adalah para ulama, kemud…

Muat postingan lainnya
Tak ada hasil yang ditemukan