Temaram Senja
Ada bias gelisa meski tak terungkap Kau semai di awal senjamu Kadang menumbuh kilatan y…
Ada bias gelisa meski tak terungkap Kau semai di awal senjamu Kadang menumbuh kilatan y…
Merah Putih…, Merah Putihku. Ada yang demi kekuasaan telah mengotori kegagahan dan kesu…
Jamane wes akhir wonge podo edan, kontal-kantul ra katokan Kadung tresno, opo wae dib…
Di bawah matahari yang panas menyayat keringat derasku melumuri tanganku menengada meng…
Biduk yang menyatukan kita hari ini Adalah biduk yang sama yang menyatukan kita saat …
Bukan hayalan Namun rindu yang nyata Dalam obrolan cinta Di kedai kopi Kami membincangk…
Barusan terdengar gemercik hujan…. kemudian sepi… hening… satwa alam bersenandung gembi…
Pernah berfikir menjadi mentari pagi, menyejukkan Tentu tiada yang komplin. Yach... Ter…
Orang bilang adalah candaan Bagiku itu teguran Yang sering lalai bahkan sengaja Harusny…
Aku harus bertanya berulang dan terulang kepada hati diri Kemana cinta yang tersemai Te…
Mendung hitam di angkasamu Belum juga memudar, Meski sepoi anginmu selalu menerpanya …
Puisi Gubahan Cinta Dalam Karantina Saat engkau melihat langit Engkau menganggap sepert…
IBU PERTIWIKU Ibu Pertiwiku, teruslah tersenyum! Agar aku bisa tert…
Terima kasih buat engkau yang dulu merasakan penindasan, engkau yang selalu h…
Sebelumnya, gelap dan sunyi Kemudian meremang dan gemerlap, gelamor Menjadi ter…
Desiran-desiran wajar penuhi hatiku agar mengeja kata yang pernah menundukkan…
Saat itu tanggal 25 Februari 2007. Kami serombongan dari Morodemak Demak Jateng dan d…
Utama-utamanya hamba-hamba Allah setelah para Nabi, Adalah para ulama, kemud…
Seperti nafas yang berhembus Mungkin seperti itulah rasa sayangku Juga kesangg…