Cinta yang Wajar dan Apa Adanya


Desiran-desiran wajar penuhi hatiku
agar mengeja kata yang pernah menundukkanku
Ini perasaan apalagi…
Keinginan wajar… menyulapku menjadi tak wajar
Harus ku eja goresan itu
Sekelilingnya beraroma bunga-bunga mawar
yang wangi dengan duri-duri tajam

Wanginya memabukkan
Duri-durinya menggelitik, meusuk, mancabik ketenangan
Ini perasaan apalagi…
Mendesak kesela-sela mata rasa, seperti air mengalir
Mendinginkan luka lama, hingga tertutup sempurna
Wajar sekali goresan itu, apalagi perasaan ini
Hanya… mengapa membuat kelakuanku menjadi aneh

Goresan itu… ejaan yang pernah mengurung angkuhku
Harus ku eja lagi dengan keberanian penuh
Meski terpatah-patah…
Meski menguras peluh…
Meski menjanjikan luka
Goresanmu harus bisa ku eja dan ku baca dengan lantang
“Aku Mencintaimu dengan wajar dan apa adanya”.

islamiro

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah NKRI

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak