Banyak Rizki berarti Banyak Berkah dari Allah SWT


Mendapatkan rezeki yang tiada disangka atau disangka (dengan cara bekerja) memang cihuy dan menyenangkan, berbagai expresi penyambut, muncul dengan riang gembira, ada yg bersyukur ada yang biasa saja, bahkan tak sedikit sampai lupa diri dengan tuhannya. Lalu apa yg dilakukan oleh orang-orang soleh ini sangat menakjubkan ketika mereka mendapatkan limpahan rizki.

Baginda Nabi Sholallahu ’alaihi wa sallama bersabda: 

بينما أيوب يغتسل عريانا فخر عليه جراد من ذهب، فجعل أيوب يحتثي في ثوبه، فناداه ربه: يا أيوب ألم أكن أغنيتك عما ترى؟ قال : بلى وعزتك، ولكن لاغنى بي عن بركتك

"Ketika Nabi Ayyub sedang mandi telanjang sendirian, jatuhlah belalang emas (kepingan-kepingan emas laksana belalang menimpa tubuhnya). Maka ia pun menampungnya (dengan kedua telapak tangannya, lalu meletakkannya) ke dalam pakaiannya. Maka Allah berseru kepadanya: 'Hai Ayyub, bukankah Aku telah mencukupimu daripada apa yang engkau lihat itu?' Ayyub menjawab: 'Benar, demi kemuliaan-Mu, namun aku tidak merasa cukup menerima barokah dari-Mu.' (HR. Imam al-Bukhori).

Apakah Nabi Ayyub mengumpulkan belalang emas itu karena hubbuddunya (Cinta Dunia)!?. Tentu tidak. Karena ada hal yang lebih penting dari hanya sekedar cinta dunia, yaitu karena menginginkan berkah lebih dari Allah SWT, dengan mensyukuri rizki pemberian-Nya. Tentu beliau sangat faham bencana dan hukuman akibat mengkufuri rizki pemberian-Nya. 

Inilah kira-kira dawuh seorang guru di al-Madarisul Amiriyyah Mesir, muallif kitab Jawaahirul Bukhari, Syeikh al-‘Allamah Musthafa Muhammad ‘Imarah al-Mishri, yang mengemas pemberian rizki agar lebih baik dan berkah dengan cara mengambil rizki itu kemudian mensyukurinya. Jadi, terima saja sebanyak-banyaknya, syukurilah sebanyak-banyaknya semakin banyak rizki semakin banyak berkah. (Sohak).

islamiro

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah NKRI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak