Kisah Heroik Santri Mbah Hasyim


Jepang menjajah indonesia tidak lama, tapi kekejamanya melebihi belanda. salah satunya adalah memaksa orang indonesia untuk mengikuti tradisi cikere, setiap pagi menghadap ke timur untuk menyembah matarhari sebagai dewanya orang jepang. Dan siapa saja yang menentang akan di bunuhnya.

Salah satu ulama yang terang-terangan menentang tradisi tersebut adlah KH. Hasyim Asy'ari. Akibatnya, beliau di tangkap dengan tuduhan menentang perintah dan di penjarakan selama tiga bulan lebih dengan mengalami berbagai macam siksaan.

Pada saat penangkapan berlangsung, ada seorang santri bliau yang sangat ta'dzim, Santri tersebut sehari harinya hanya membantu KH. Hasyim Asy'ari. ketika santri ini mendengar KYAI nya di tangkap, dengan sepontan santri ini mengejar mobil yg membawa kyai, tanpa menghiraukan keadaan sekitar, berlari dan terus berlari, walau tanpa alas kaki .

Rasa cintanya kepada sang kyai telah menghilangkan rasa sakit, capek dan lapar, seharian penuh santri ini berlari dan berlari, dan baru malam harinya santri ini sampai di tempat mana kyainya di tahan oleh jepang. Tanpa menghiraukan kondisi sekitar, santri menerobas masuk kelokasi tempat gurunya di penjara, hanya cinta kepada gurunya dan kyai yang membuat melupakan bahaya di sekitarnya.

Begitu ketatnya penjagaan penjara, akhirnya santri ini ketangkap. dalm introgasi yang di laksankan santri ini dengan berani dan bangga mengatakan "Saya santri KH. Hasyim Asy'ari".

Mendengar jawaban seperti ini jepang langsung menghadiahi sebutir timah panah yang langsung menembus kepala santri tersebut. Dengan bangga dan tersenyum santri menghebuskan nafas terahir karena menjadi seorang santri.

SEBUAH RENUNGAN,
Masih adakah santri semacam ini? yang siap membela kyai walau nyawa taruhanya... yang bangga mengatakan "SAYA SANTRI". yang bangga mengatakan "SAYA NU"

SELAMAT HARLAH NU 94, 16 Rojab 1438 H / 13 April 2017.
BANGGA JADI SANTRI, UNTUK MENGGAPAI RIDHO ILAHI

islamiro

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah NKRI

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak