Parade Tauhid Indonesia

Tak ada angin, tak ada guntur, saya tersentak kaget melihat Tiga orang ngos-ngosan menghampiri SAYA,
  • Saya : Ono opo kok koyoNE dikejar utang?
  • Anu Kang, tanggal 16 Agustus ada Parade Tauhid Bumimaya, kata salah seorang dari mereka.
  • Iya kang, timpal lainnya.
  • Jalan Ibu Kota akan di penuhi warna putih, kata yang satunya lagi.
  • Saya : Lha terus piye?
  • Kayaknya itu sengaja di buat untuk nyaingin Islam Nusantara. Sebelum puasa kemarin sudah di adakan di Solo dan di hadiri ribuan orang. Jawab salah seorang dari mereka.
  • Saya : Nah ini yang meracuni Indonesia. Kedepankan CHUSNUZH-ZHON terus konfirmasi (TABAYYUN) dalam menyikapi sebuah berita, tanya sama yang mengadakan apa tujuannya, kalau baik dan tidak menyimpang dari UUD, ya sudah. Gitu aja kok repot...
  • Iyo sih Kang. Tapi yang kemarin meributkan istilah “Islam Nusantara” pada kemana ya, kok sepi?. “Tauhid Indonesia???” Tauhid apa itu???, nanti ada Tauhid Amerika, ada Tauhid Belanda, Tauhid India, Tauhid Arab. Padahal Tauhid kan Cuma satu. Kata salah seorang dari mereka.
  • Jangan-jangan yang geger meributkan istilah Islam Nusantara- ya mereka itu yang bikin Tauhid Indonesia, timpal satunya lagi.
  • Iya keleeesssss....
Setelah berkata itu ketiganya ngeloyor pergi dari hadapan saya. eHemm....ehemm. seperti ada yang keloloden neng tenggorokanku, opo yo? Saya pun pergi juga seperti mereka.



Gerning, 07/2015

islamiro

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah Wal Jama'ah di tengah-tengah kehidupan masyarakat, di dalam wadah NKRI

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak